Pelapisan bubuk tidak hanya dapat mengurangi biaya tetapi juga meningkatkan kinerja produk pelapis secara signifikan. Misalnya, dapat meningkatkan ketahanan aus dan ketahanan gores pada lapisan film. Bahkan dapat memperbaiki kendurnya cat saat meratakan. Selain itu, dapat meningkatkan sifat anti korosi pada lapisan bubuk.
Saat memilih bahan, penting untuk mempertimbangkan faktor-faktor seperti kepadatan, kinerja dispersi, dan distribusi. Secara umum, semakin tinggi kepadatannya, semakin rendah cakupan lapisan bubuknya. Partikel berukuran besar cenderung memiliki dispersi yang lebih baik dibandingkan partikel berukuran kecil. Pewarna kimia sebaiknya digunakan untuk menghindari reaksi dengan komponen tertentu dari formula bubuk, seperti pigmen. Warna pewarnanya harus putih.
Bahan umum yang digunakan dalam pelapis bubuk antara lain kalsium karbonat, kinetika asam sulfat, bedak talk, bubuk mika, kaolin, silika, dan wollastonit. Hari ini, kita akan belajar tentang peran kinetika asam sulfat, bubuk mika, dan kaolin dalam lapisan bubuk.
Aplikasi dari Barium Sulfat dalam Lapisan Serbuk
Ada dua jenis barium sulfat digunakan sebagai pigmen pemanjang cat: alami dan sintetis. Produk alami disebut bubuk barit, sedangkan produk sintetis disebut barium sulfat yang diendapkan.
Dalam pelapis bubuk, barium sulfat yang diendapkan dapat meningkatkan kerataan dan retensi kilap pada pelapis. Ini memiliki kompatibilitas yang baik dengan semua pigmen. Ini membantu lapisan bubuk mencapai ketebalan film yang ideal selama penyemprotan, sehingga menghasilkan tingkat lapisan bubuk yang tinggi.
Bubuk barit terutama digunakan dalam primer industri dan pelapis perantara otomotif yang memerlukan kekuatan pelapisan tinggi, daya pengisian tinggi, dan kelembaman kimia yang tinggi. Ini juga digunakan pada lapisan atas yang membutuhkan kilap lebih tinggi.
Pada cat lateks, bubuk barit halus dapat berperan sebagai pigmen putih bening karena indeks biasnya yang tinggi (1,637). Ini sebagian dapat menggantikan titanium dioksida dalam cat. Barium sulfat ultrafine sangat ideal untuk pelapis bubuk karena kapasitas pengisiannya yang besar, kecerahan yang baik, perataan yang sangat baik, retensi kilap yang kuat, dan kompatibilitas dengan semua pewarna.
Penerapan Serbuk Mika pada Lapisan Serbuk
Serbuk mika terdiri dari silikat kompleks dengan partikel berbentuk sisik. Ini menawarkan ketahanan panas yang sangat baik, serta ketahanan terhadap asam dan basa. Bubuk mika mempengaruhi fluiditas lelehan lapisan bubuk dan biasanya digunakan pada lapisan tahan suhu dan isolasi. Bisa juga berfungsi sebagai pengisi bedak bertekstur.
Di antara berbagai jenis mika, serisit memiliki struktur kimia yang mirip dengan kaolin. Ini menggabungkan banyak karakteristik mineral mika dan tanah liat. Ketika digunakan dalam pelapis, serisit dapat secara signifikan meningkatkan ketahanan cuaca, ketahanan air, daya rekat, dan kekuatan film pelapis. Ini juga meningkatkan tampilan lapisan. Partikel pewarna dapat dengan mudah masuk ke dalam lapisan bubuk serisit, yang membantu mempertahankan warna tahan lama tanpa memudar. Selain itu, bubuk serisit memiliki sifat anti ganggang dan anti jamur. Oleh karena itu, bubuk serisit adalah pengisi multifungsi yang sangat baik untuk pelapis dengan rasio biaya-kinerja yang tinggi.
Penerapan Kaolin dalam Lapisan Serbuk
Kaolin dalam pelapis bubuk dapat meningkatkan sifat tiksotropi dan anti pengendapan. Tanah liat yang dikalsinasi tidak mempengaruhi sifat reologi tetapi dapat memberikan efek matte, meningkatkan opacity, dan meningkatkan warna putih, mirip dengan bedak talk. Umumnya kaolin memiliki daya serap air yang tinggi dan tidak cocok untuk meningkatkan tiksotropi pelapis atau pembuatan pelapis hidrofobik. Ukuran partikel produk kaolin berkisar antara 0,2 hingga 1μm. Kaolin dengan ukuran partikel lebih besar memiliki daya serap air yang lebih rendah dan efek anyaman yang lebih baik. Sebaliknya, kaolin dengan ukuran partikel lebih kecil (kurang dari 1μm) cocok untuk pelapis semi-gloss dan interior.
Kaolin, juga dikenal sebagai aluminium silikat terhidrasi, dapat diklasifikasikan menjadi kaolin terkalsinasi dan kaolin yang dicuci dengan air berdasarkan metode pengolahannya. Secara umum, kaolin yang dikalsinasi memiliki daya serap minyak, opasitas, porositas, kekerasan, dan warna putih yang lebih tinggi dibandingkan dengan kaolin yang dicuci dengan air. Namun, harganya juga lebih mahal.
Jika Anda tertarik untuk memproduksi ketiga bubuk mineral ini, silakan kontak Bubuk Epik staf layanan pelanggan untuk mesin produksi terkait.